01688 2200325 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059040002000100245012700120250002000247300003100267504003400298020001800332041000800350082001400358084002300372264003400395336002100429337003000450338002300480520068300503600002501186650005401211700002801265700003401293850001201327990002301339INLIS00000000053916920210907104842 a0010-1019000016ta210907 g 0 ind  aSBPKHATIndrda aBerpijak di atas bara :bKegamangan politik TNI pada masa transisi /cMuradi ; pengantar, J. Kristiadi, Bima Arya Sugiarta acetakan pertama axxvi, 236 halaman ;c21 cm aBibliografi : halaman 215-225 a979-3985-00-3 aInd a959.803 6 aKH 959.803 6 MUR b aBandung :bUnpad Press,c2005 2rdacontentateks 2rdamediaatanpa perantara 2rdacarrieravolume aSikap politik TNI terhadap kepemimpinan Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri mengalami pasang surut. Sebagai bentuk dari sikap politik TNI terhadap dua kepemimpinan sipil pasca Soeharto dan Habibie, TNI memberikan dukungan lewat Fraksi TNI/Polri di parlemen. Wahid menjadi presiden ke-IV Republik Indonesia disebabkan karena dinamika politik yang terjadi di parlemen pada Sidang Umum MPR 1999. ketika itu sebagian besar menolak figure Megawati Soekarnoputri memimpin republik ini. TNI saat itu melihat bahwa arus politik untuk mendukung Wahid adalah suatu realitas politik yang tidak dapat dihindari oleh TNI sebagai kekuatan politik yang masih mempunyai pengaruh besar. 4aIndonesia--xSejarah 4aAngkatan Bersenjata Republik Indonesia--xSejarah0 aJ. Kristiadiepengantar0 aBima Arya Sugiartaepengantar aSBPKHAT a1586/BK1/PPBH/2019