03398 2200433 4500001002100000005001500021035002000036006001800056007000300074008003900077040002200116043001200138100024600150245021300396250003400609300003800643504003400681020002200715041000800737082001700745084001700762264004500779336002100824337003000845338002300875520144100898650002102339650002002360650003602380700010402416700008002520700012702600700012402727700002902851850001202880990002402892990002402916990002402940INLIS00000000100999620201122114816 a0010-1120001067aa g b 000 0ta201122t2016 jbia g b 000 0 ind aSBPKHATbinderda aa-io---0 aIndriana Kartiniepenulis -eIndriana Kartiniepenulis -epenulis -tDemokrasi dan kebangkitan politik Islam di TunisiatDemokrasi dan kebangkitan politik Islam di TunisiatIndriana KartinitDemokrasi dan kebangkitan politik Islam di Tunisia10aAgama dan demokrasi :bmunculnya kekuatan politik Islam di Tunisia, Mesir dan Libya /cIndriana Kartini, Zainuddin Djafar, M. Hamdan Basyar, Dhurorudin Mashad, Muhammad Fakhry Ghafur; editor, Indriana Kartini aCetakan pertama, Januari 2016 a226 halaman :bilustrasi ;c21 cm aBibliografi : halaman 215-223 a978-979-419-439-3 aind042[23]a297.96 a297.96 IND a 1aBandung :bPT. Dunia Pustaka Jaya,c2016 2rdacontentateks 2rdamediaatanpa perantara 2rdacarrieravolume aArab Spring oleh sebagian kalangan dianggap sebagai momentum panggilan bagi tegaknya demokrasi dan kebebasan di Timur Tengah, setelah beberapa dekade kawasan itu dipimpin oleh rezim otoriter. Negara-negara di kawasan ini memang umumnya dipimpin oleh rezim despotik, baik yang berkarakter monarki konservatif ataupun rezim progresif revolusioner. Namun, Desember 2010 tampaknya telah menjadi tanda awal bagi retaknya kekuatan rezim despotik dan tumbuhnya pemerintahan yang lebih demokratis di kawasan Timur Tengah. Beberapa rezim despotik yang bercorak progresif revolusioner bahkan akhirnya bertumbangan, seperti di Tunisia, Mesir dan Libya. Untuk rezim monarki konservatif memang belum ada satupun yang runtuh, namun gejolak demokrasi tetap tidak mampu disterilkan seperti terjadi di Bahrain. Musim semi bagi demokratisasi di Timur Tengah bermula ketika terjadi pergolakan politik di Tunisia Desember 2010 yang kemudian menyebar ke Mesir, Libya, Aljazair, Yaman, Bahrain dan Suriah yang sampai saat ini masih bergejolak. Buku ini mempunyai perhatian di bidang agama dan demokrasi pada umumnya dan politik Islam pada khususnya-berupaya untuk memberikan pemahaman yang mendasar mengenai agama dan demokrasi di beberapa negara, dan memberikan masukan dalam perumusan kebijakan ilmu pengetahuan. Hubungan antara hasilriset dengan perumusan kebijakan merupakan hal yang membutuhkan eksplorasi lebih jauh sehingga bersifat saling melengkapi. 4aIslam--xPolitik 4aDemokrasi Islam 4aIslam dan politik internasional0 aZainuddin Djafarepenulis -tIslam dan demokrasi di Tunisia, Mesir, dan Libya: sejarah dan dinamika1 aHamdan Basyar, M.epenulis -tDemokrasi dan kekuatan politik Islam di Mesir0 aDhurorudin Mashadepenulis -tDemokrasi dan munculnya kekuatan politik Islam di Tunisia, Mesir, dan Libya: catatan penutup0 aMuhammad Fakhry Ghafurepenulis -tDemokrasi dan kekuatan politik Islam di Tunisia, Mesir, dan Libya: catatan pengantar0 aIndriana Kartinieeditor aSBPKHAT a31281/BH3/PPBH/2019 a31279/BH1/PPBH/2019 a31280/BH2/PPBH/2019