02048 2200361 4500001002100000005001500021007000300036008004100039020002200080035002000102040002200122041000800144043001000152082002300162084002500185100009100210245016700301250003300468264004500501300004600546336002100592337003000613338002300643500002900666504003500695520078100730600003901511650003901550700003901589850001201628990002301640990002301663INLIS00000000104003820210118114955ta210118s 2015jkia g 1 ind  a978-979-709-821-6 a0010-0121000057 aSBPKHATbinderda aind aa-io- 2[23]a92 (Pranoto) aKH 92(Pranoto) PRA c aPranoto Reksosamodra, 1923-1992ePengarangePranoto Reksosamodra, 1923-1992ePengarang1 aCatatan Jenderal Pranoto Reksosamodra :bdari RTM Boedi Oetomo sampai Nirabaya /cPranoto Reksosamodra ; penyunting, Imelda Bachtiar ; pengantar, Asvi Warman Adam aEdisi I, Cetakan kedua, 2015 aJakarta :bKompas Media Nusantara,c2015 axxviii, 282 halaman :bilustrasi ;c23 cm 2rdacontentateks 2rdamediaaTanpa perantara 2rdacarrieravolume aIndeks : halaman 262-269 aBibliografi : halaman. 270-271 aMayor Jenderal TNI Pranoto Reksosamodra, caretaker Menteri Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad), ditunjuk Presiden Sukarno menggantikan Men/Pangad Jenderal Ahmad Yani yang gugur dalam peristiwa G30S, dinihari, 1 Oktober 1965. Ironisnya, Pranoto kemudian juga menjadi salah seorang korban pergulatan kekuasaan pasca-peristiwa berdarah itu. Sejak Maret 1969, Pemerintah Orde Baru menjebloskannya ke penjara selama 15 tahun, tanpa pernah diadili.Dalam buku kenangannya ini Pranoto bertutur tentang rangkaian peristiwa di seputar peristiwa tragedi 1965. Lewat catatannya yang sudah tersimpan selama lebih dari 40 tahun ia ingin membagi kesaksian tentang berbagai peristiwa dan tokoh-tokoh yang memainkan peran penting pada masa peralihan kekuasaan itu, terutama Jenderal Soeharto. 4aPranoto Reksosamodra, -- 1923-1992 4aIndonesia -- 1967-1998 -- Sejarah,0 aImelda Bachtiar, 1971-ePenyunting aSBPKHAT a1755/BK1/PPBH/2020 a1756/BK2/PPBH/2020