01838 2200349 4500001002100000005001500021035002000036006001800056007000300074008003900077040002200116100006700138245006000205250002000265300004000285504003200325020002200357041000800379082001800387084001800405264003600423264001200459336002100471337003000492338002300522520085000545650000901395850001201404990002401416990002401440990002401464INLIS00000000104033420210225104537 a0010-0221000236aa g|b |000 |ta210225s2015 yoia g|b |000 | ind aSBPKHATbinderda0 aSumarno Dwi SaputraepengarangeSumarno Dwi Saputraepengarang10aBeternak sapi potong /cDrs. Sumarno Dwi Saputra, M.Si. aCetakan pertama ax, 82 halaman :bilustrasi ;c23 cm aBibliografi : halaman 73-75 a978-602-262-498-1 aind042[23]a636.213 a636.213 SUM b 1aYogyakarta :bGraha Ilmu,c2015 4a© 2015 2rdacontentateks 2rdamediaatanpa perantara 2rdacarrieravolume aPemenuhan akan kebutuhan daging sapi dan abon, di Indonesia masih kurang, sehingga sering dipenuhi dari produksi luar negeri. Di Indonesia sangat banyak potensi untuk mengembangkan bahan baku sebagai bahan pembuatan abon, yaitu daging sapi atau sapi potong. Kebutuhan sapi potong pun sangat memungkinkan untuk bisa dipenuhi dari dalam negeri sendiri. Sapi yang sudah besar karena penggemukan, bisa untuk memenuhi kebutuhan daging sapi. Harganya mahal dan tentunya pengusahaan oleh para petani di pedesaan sangat diuntungkan dengan beternak sapi potong. Peternak yang professional wajib belajar dan tekun dalam memilih bibit unggul, dan harus tahu dimana bibit unggul bisa diperoleh. Demikian juga dengan perbaikan makanan. Pemerintahpun sangat gigih dalam membantu para peternak sapid an memotivasi, dengan cara memberikan bantuan dan fasilitas. 4aSapi aSBPKHAT a20692/BH1/PPBH/2019 a20693/BH2/PPBH/2019 a20694/BH3/PPBH/2019