03075 2200385 4500001002100000005001500021035002000036006001800056007000300074008004100077040002200118100006100140245009000201250002000291300004700311504003000358505019400388020002200582041000800604082001700612084001700629264003800646264002400684336002100708337003000729338002300759520176000782650002602542650001102568700002602579850001202605990002402617990002402641990002402665INLIS00000000107013420210921093601 a0010-0921000316aa g b 000 0ta210921s2016 jbia g b ind  aSBPKHATbinderda0 aEdward PamungkasepengarangeEdward Pamungkasepengarang10aBerbisnis cerdas budidaya kakao /cEdward Pamungkas ; pemeriksa aksara, Dylan Raytama aCetakan pertama a108 halaman :bilustrasi berwarna ;c21 cm aBibliografi : halaman 1070 aIsi : Potensi peluang bisnis tanaman kakao di masa depan -- Mengenal lebih dekat dengan tanaman kakao -- Jenis-jenis tanaman kakao -- Peluang usaha dan prospek pasar -- Cara budi daya kakao a978-602-74681-1-5 aind042[23]a633.74 a633.74 EDW b 1aDepok :bForest Publishing,c2016 2aDepok :bPT. Palapa 2rdacontentateks 2rdamediaatanpa perantara 2rdacarrieravolume3 aBanyak masyarakat yang beranggapan bahwa kakao hanya dapat diolah menjadi bubuk coklat. Padahal, kakao juga dapat menghasilkan produk berupa pulpa (yang dapat diolah menjadi nata de cocoa), pasta, dan juga lemak. Selain itu, kandungan nutrisi yang terdapat dalam kakao juga terbukti memiliki manfaat bagi kesehatan, seperti menurunkan tekanan darah tinggi, mencegah diabetes, menghilangkan stress, hingga mencegah risiko penyakit jantung koroner dan kanker. Saat ini, Indonesia masih menjadi negara yang diperhitungkan sebagai produsen kakao di dunia. Kakao dari Indonesia diakui memiliki kandungan lemak coklat yang cukup tinggi, sehingga mampu menghasilkan bubuk kakao dengan mutu yang baik. Akan tetapi, siapa sangka bahwa dibalik kualitas tanaman kakao Indonesia yang baik, harga kakao Indonesia masih lebih rendah dibandingkan dari negara lain. Melimpahnya kakao Indonesia dengan kandungan lemak coklat bagus, nyatanya tidak berbanding lurus dengan kualitas produk yang dihasilkan. Hal ini disebabkan oleh cara pengolahan yang masih konvensional oleh para petani kakao. Fermentasi yang kurang baik, pengeringan tidak sempurna, kadar kulit yang tinggi, adanya ukuran biji yang tidak seragam, serta tingkat keasaman yang cukup tinggi mengakibatkan menurunnya harga kakao Indonesia. Melalui buku ini akan dijelaskan bagaimana cara membudidayakan dan menghasilkan produk kakao yang berkualitas mulai dari pemilihan bibit, penyiapan lahan dan penanaman, pemupukan dan pemangkasan, metode tumpang sari, pengendalian hama dan penyakit, hingga proses panen dan pascapanen. Selanjutnya pada bab 7 juga disajikan produk alternatif kakao serta cara pengolahannya. Tak lupa, di akhir bab akan dijelaskan pula peluang usaha dan prospek pasar untuk budidaya kakao. 4aKakao--xPemeliharaan 4aCoklat0 aDylan Raytamaeeditor aSBPKHAT a34520/BH3/PPBH/2019 a34518/BH1/PPBH/2019 a34519/BH2/PPBH/2019