02022 2200349 4500001002100000005001500021006001800036007000300054008003900057020002200096035002000118040002200138041000800160082002000168084002000188100011100208245010600319250002000425264005700445300002500502336002100527337003000548338002300578520091200601650001901513651002801532700003101560850001201591990002301603990002301626990002301649INLIS00000000086064520211202083407a g 000 0ta211130|2018 jki g 000 0 ind a978-602-424-738-6 a0010-1121002158 aSBPKHATbinderda aind042[23]a899.221 4 a899.221 4 MOH p0 aMohamad SobaryepengarangeMohamad SobaryepengarangeMohamad SobaryepengarangeMohamad Sobaryepengarang10aPenunggang kuda dalam kegelapan :besai-esai kebudayaan /cMohamad Sobary; penyunting, Candra Gautama aCetakan pertama 1aJakarta :bKPG (Kepustakaan Populer Gramedia),c2018 a267 halaman ;c20 cm 2rdacontentateks 2rdamediaatanpa perantara 2rdacarrieravolume aKita memiliki banyak catatan yang mengindikasikan bahwa sejak dulu selalu ada orang yang merasa hidupnya nyaman dan berbahagia jika kehidupan politik dalam keadaan kacau.... Operator besar, yang ingin meraih keuntungan politik besar, bukan menunggu proyek, melainkan menciptakan proyek dan siap mendanai proyek sebesar apa pun. Permainan dilaksanakan secara canggih dan diberi kode highly confidential. Orang hanya bisa berbisik-bisik, atau sekadar mengedipkan mata untuk menyatakan sesuatu. Tiap detik terasa gawat saking begitu rahasianya. Mereka dicekam ketegangan. Tapi bagi aktor yang sudah terlatih, ketegangan bisa diubah menjadi ketenangan. Doktrin utamanya: ciptakan kekacauan. Kalau keadaan sudah kacau, alhamdulillah, kita tinggal menunggangi baik-baik kekacauan itu. Pastikan kekacauan itu bisa membesar dan tak terkendali. Kita memanfaatkan kekacauan demi kepentingan politik kita sendiri.� 4aEsai Indonesia 4aIndonesia--xKebudayaan0 aCandra Gautamaepenyunting aSBPKHAT a6210/BH1/PPBH/2019 a6211/BH2/PPBH/2019 a6212/BH3/PPBH/2019