Cite This        Tampung        Export Record
Judul 65 setelan cantik kain sarung batik encim & kebayanya / oleh Rosinta; editor, Intarina Hardiman; fotografer, Zhao Kunt
Pengarang Rosinta (pengarang)
(pengarang)
(Rosinta)
Intarina Hardiman (editor)
Kunt, Zhao (fotografer)
Penerbitan Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2016
Deskripsi Fisik 108 halaman :ilustrasi berwarna ;23 cm
Konten teks
Media tanpa perantara
Penyimpan Media volume
ISBN 978-602-03-3361-8
Subjek Batik
Pakaian daerah-- Kebaya
Abstrak Kain batik encim adalah kain batik dengan corak dan warna yang khas berupa hiasan flora dan fauna yang khas. Batik encim diperkirakan mulai tumbuh sekitar1830-an, dan mengalami perkembangan pesat pada awal abad 20. Batik tersebut banyak dihasilkan oleh kaum peranakan baik yang berasal dari keturunan China maupun Belanda yang bermukim di sepanjang pesisir pantai utara Jawa. Setelah Indonesia merdeka, batik peranakan hanya diproduksi oleh kalangan keturunan China dan oleh sebab itulah lebih dikenal dengan batik encim. Daerah penghasil batik encim antara lain Cirebon, Pekalongan, dan Lasem. Ciri khas batik tersebut adalah warna yang cerah dengan ragam hias Eropa dan Tionghoa. Motif khas batik encim antara lain buketan, jlamprang, dan lokcan, tiga negeri, dan motif Jawa Hokokai. Kebaya encim atau kebaya nyonya, banyak dipakai oleh wanita peranakan kala itu. Sebagai padanan kebaya, kaum nyonya lebih menyukai sarungbatik daripada kain panjang. Seiring perkembangan zaman dan iklim di Indonesia, kebaya encim banyak m

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000001066611
005 20210426010728
007 ta
008 210426t2016 jkia g 000 0 ind
020 # # $a 978-602-03-3361-8
035 # # $a 0010-0421000539
040 # # $a SBPKHAT$b ind$e rda
041 # # $a ind
082 # # $a 746.662$2 [23]
084 # # $a 746.662 ROS e
100 # # $a Rosinta $e pengarang$e Rosinta $e pengarang
245 # # $a 65 setelan cantik kain sarung batik encim & kebayanya /$c oleh Rosinta; editor, Intarina Hardiman; fotografer, Zhao Kunt
264 # # $a Jakarta :$b PT. Gramedia Pustaka Utama,$c 2016
300 # # $a 108 halaman : $b ilustrasi berwarna ; $c 23 cm
336 # # $a teks$2 rdacontent
337 # # $a tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a volume$2 rdacarrier
520 # # $a Kain batik encim adalah kain batik dengan corak dan warna yang khas berupa hiasan flora dan fauna yang khas. Batik encim diperkirakan mulai tumbuh sekitar1830-an, dan mengalami perkembangan pesat pada awal abad 20. Batik tersebut banyak dihasilkan oleh kaum peranakan baik yang berasal dari keturunan China maupun Belanda yang bermukim di sepanjang pesisir pantai utara Jawa. Setelah Indonesia merdeka, batik peranakan hanya diproduksi oleh kalangan keturunan China dan oleh sebab itulah lebih dikenal dengan batik encim. Daerah penghasil batik encim antara lain Cirebon, Pekalongan, dan Lasem. Ciri khas batik tersebut adalah warna yang cerah dengan ragam hias Eropa dan Tionghoa. Motif khas batik encim antara lain buketan, jlamprang, dan lokcan, tiga negeri, dan motif Jawa Hokokai. Kebaya encim atau kebaya nyonya, banyak dipakai oleh wanita peranakan kala itu. Sebagai padanan kebaya, kaum nyonya lebih menyukai sarungbatik daripada kain panjang. Seiring perkembangan zaman dan iklim di Indonesia, kebaya encim banyak mengalami perubahan, dari segi corak, warna, dan ketebalan bahan. Para desainer busana yang jeli akan potensi kebaya encim kembali mengangkat citra kebaya encim pada tahun 1970-an. Dan alhasil, kebaya encim hingga kini masih berjaya.
650 # # $a Batik
650 # # $a Pakaian daerah--$x Kebaya
700 # # $a Intarina Hardiman$e editor
700 # # $a Kunt, Zhao$e fotografer
850 # # $a SBPKHAT
Content Unduh katalog